Kucing Kamu Keluar Lendir Dari Mulut Dan Hidung ? Ini Penyebabnya !
Sewaktu kucing kesayangan kita sakit, tentunya kita sebagai pemilik akan merasa khawatir dan juga sedih. Kita akan melakukan apa saja yang di perlukan agar sobat bulu kesayangan kita sembuh dari penyakitnya serta kembali riang seperti sebelumnya.
Salah satu gejala penyakit yang kadangkala terjadi pada kucing adalah kucing mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung. Lendir ini berupa cairan kuning, putih atau sejenisnya yang mana membuat kondisi kucing terlihat kotor dan menjijikkan.
Selain membuat kondisi kucing terlihat miris, lendir yang keluar dari mulut maupun hidung kucing akan sangat mengganggu serta tak terasa nyaman bagi kucing. Ini juga bisa membuat penglihatan dan peciuman kucing terganggu serta dapat membuat kucing mengalami sesak napas.
Lalu sebenarnya apa yang membuat kucing mengeluarkan lendir dari mulut dan hidungnya ? Simak penjelasan Anggora di bawah ini untuk mengetahuinya.
Apa Yang Menyebabkan Kucing Keluar Lendir Dari Mulut Dan Hidungnya ?
Keluarnya lendir dari hidung dan mulut kucing biasanya di sebabkan kucing terjangkit flu. Flu pada kucing biasa di sebut dengan flu kucing atau cat flu. Gejala umum flu kucing adalah adanya gangguan pada saluran pernafasan kucing seperti hidung mengeluarkan cairan, bersin-bersin atau sesak nafas.
Serupa dengan manusia, flu pada kucing juga terjadi di waktu di mana kondisi tubuh tak bugar. Biasanya flu kucing terjadi pada musim hujan atau musim peralihan, pada waktu ini tubuh menjadi rentan terserang penyakit.
Selain karena faktor cuaca, flu kucing juga bisa di sebabkan oleh infeksi virus. Salah satu virus yang bisa menginfeksi dan menyebabkan flu kucing adalah Calici Virus.
Ciri Kucing Yang Terinfeksi Calici Virus
Agar lebih yakin bahwa flu kucing yang terjadi pada kucing adalah akibat calici virus maka kamu dapat memastikannya dengan melihat ciri atau gejala tertentu yang terdapat pada kucing peliharaan kamu. Ciri atau gejalanya antara lain :
1. Kucing Demam
Kucing yang terinfeksi Calicivirus umumnya akan mengalami demam. Demam ini di sertai dengan flu, hilangnya nafsu makan, lemas dan beberapa gejala lainnya.
2. Tak Bernafsu Makan
Sama seperti penyakit lainnya, infeksi virus ini juga dapat membuat kucing tak bernafsu makan. Makanan apapun yang kita sajikan padanya maka kucing akan tetap menolak untuk memakannya, bahkan bila makanan tersebut adalah makanan favoritnya kucing tetap tak akan mau memakannya.
Rasa sakit dan perasaan tak nyamanlah yang membuat kucing menjadi kehilangan nafsu makannya. Di samping itu, kucing yang mengalami flu biasanya juga kehilangan kemampuan penciumannya. Kehilangan kemampuan penciuman ini sangat mempengaruhi nafsu makan kucing.
Ini karena umumnya hewan karnivora semacam kucing akan mencium bau mangsa atau makanannya terlebih dahulu sebelum ia memutuskan apakah apa yang ada di hadapannya layak di makan atau tidak layak di makan.
3. Mata Berair, Berlendir Atau Kotor
Infeksi Calicivirus pada kucing juga di tandai dengan mata yang berair, berlendir ataupun kotoran mata yang menumpuk. Terjadinya masalah mata adalah akibat virus menginfeksi saluran pernafasan yang terhubung dengan kesehatan mata.
Kamu dapat menghilangkan kotoran mata pada kucing supaya mata kucing jadi lebih terasa nyaman dan tak mengganggu penglihatan kucing. Caranya bisa dengan mengusap mata dengan kain lembut yang telah di basahi air hangat. Usap dengan perlahan pada bagian mata yang kotor.
4. Kucing Mengalami Stomatitis
Bagi kamu yang tidak tahu apa itu stomatitis, stomatitis adalah gangguan kesehatan pada mulut. Gangguan tersebut bisa berupa sariawan, radang gusi, luka pada langit-langit mulut, luka pada lidah dan sejenisnya.
Stomatitis pada kucing akan membuat kucing yang menderitanya menjadi malas makan akibat rasa sakit saat mengunyah makanan serta membuat mulut berlendir dan menyebabkan bau mulut pada kucing.
Pada kasus ringan kucing yang mengalami stomatitis masih bernafsu makan jika di berikan makanan basah seperti wetfood tetapi untuk kondisi parah biasanya kucing tak akan bernafsu makan meskipun kita memberikan wetfood sekalipun.
5. Bersin-Bersin Dan Hidung Mengeluarkan Cairan Atau Lendir
Ciri kelima adalah kucing sering bersin dan hidungnya mengeluarkan cairan ataupun lendir sehingga bulu di area wajah kucing menjadi sering basah dan tampak kusam.
6. Banyak air Liur Yang Keluar ( Hipersalivasi )
Ciri selanjutnya yakni air liur kucing sangat banyak keluar. Biasanya ini erat kaitannya dengan masalah stomatitis yang terjadi pada kucing akibat infeksi virus calici. Air liur yang keluar biasanya sangat kental seperti lendir serta berbau busuk.
7. Kucing Lemas Dan Lebih Sering Tidur
Kucing yang biasanya riang dan aktif akan berubah menjadi sangat pendiam, pemalas dan lebih senang menghabiskan waktunya menyendiri dan lebih sering tidur. Kucing juga akan selalu mencari tempat yang hangat untuk berdiam diri.
Tak hanya itu kucing juga terlihat lemas. Ini karena kucing merasakan rasa nyeri di otot dan sendinya. Lemasnya kucing juga karena kurangnya energi yang ada pada tubuh kucing akibat si kucing tak mau makan karena hilangnya nafsu makannya.
8. Sesak Nafas
Ciri yang terakhir adalah kucing akan mengalami sesak nafas. Kondisi ini terjadi ketika kucing mengalami infeksi virus yang cukup parah. Infeksi virus yang tadinya hanya terjadi pada saluran pernafasan kini meluas ke paru-paru dan mengakibatkan pneumonia ( Radang Paru-Paru ).
Lalu Bagaimanakah Cara Mengobati Kucing Yang Mengalami Infeksi Calici Virus ?
Cara terbaik untuk mengobati kucing yang terjangkit virus Calici yaitu dengan membawa kucing ke dokter hewan. Meskipun cara ini mesti mengeluarkan sedikit modal tetapi cara ini di nilai lebih efektif dan tepat dalam menangani penyakit ini.
Bisakah Infeksi Calici Virus Di Cegah ?
Ada beberapa cara yang mungkin bisa kamu lakukan untuk mencegah kucing kamu terinfeksi virus yang satu ini. Caranya antara lain :
Pastikan kucing yang kamu hendak adopsi bebas infeksi virus Calici, ini agar kucing lainnya yang ada dalam rumah kamu tidak ikut terinfeksi virus ini.
Lakukan vaksinasi.
Jangan biarkan kucing berinteraksi dengan kucing liar lainnya sebab kucing liar yang sudah terinfeksi seringkali menjadi carrier ( inang ) yang bisa menularkan virus ke kucing peliharaan.
Jangan biarkan kucing berada dalam satu ruangan yang sama dengan kucing yang telah terinfeksi.
Jangan gunakan peralatan kucing yang sudah terkontaminasi untuk di pakai kucing lainnya. Peralatan tersebut bisa berupa mangkuk makan, tempat minum, tempat tidur dan berbagai peralatan khusus kucing lainnya.
Cuci tangan sehabis menangani kucing yang terjangkit virus Calici sebab penularan bisa terjadi melalui kontak tangan kita dengan peralatan ataupun kontak tangan dengan kucing.
Jika kita memiliki kucing yang sudah terinfeksi sebaiknya melakukan isolasi kucing di ruang khusus. Jangan lupa juga untuk menyediakan peralatan kucing khusus untuk kucing yang sakit.
Nah itulah penjelasan mengenai penyebab kucing keluar lendir dari mulut dan hidungnya. Dengan adanya artikel ini semoga dapat membantu kamu mengetahui apa penyebab kucing kamu mengalami hal ini dan mengetahui bagaimana cara mengobatinya serta bagaimana cara mencegah penyakit ini.