5 Sebab Kucing Mati Mengeluarkan Cairan Kuning
Pastinya kamu penah memiliki kucing yang matinya keluar cairan kuning, atau mungkin saat ini kamu tengah berduka karena sedang mengalaminya. Keluarnya cairan kuning dari mulut serta dubur ( pantat ) kucing ketika mereka mendekati kematian mereka bisa jadi di sebabkan oleh penyakit.
Untuk kasus ini, Anggora yang hanya sebagai cat lovers dan bukan seorang dokter hewan hanya bisa menentukan sedikit dari beberapa penyebab utama mengapa bisa keluar cairan kuning saat kucing mati.
Anggora tahu mengenai sebab kenapa kucing mati mengeluarkan cairan kuning adalah akibat telah beberapa kali mengalami kejadian serupa. Maklum saja karena sedari dulu saya memelihara kucing kampung dan banyak di antara mereka yang telah tiada karena dulu saya awam sekali tentang penyakit kucing atatupun tata cara perawatannya.
Selama kucing masih bisa makan dan minum, saya sudah senang dan merasa tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Seiring berjalannya waktu dan banyaknya kematian, saya tak kuasa harus bersedih karena kehilangan mereka lagi.
Lantas saat kucing sakit, saya selalu melihat ciri gejala tertentu ketika kucing menderita suatu penyakit dan berusaha mengobati sendiri bila di rasa penyakitnya hanya penyakit ringan seperti penyakit cacingan.
Bila penyakit di rasa parah, Anggora akan sesegera mungkin membawanya ke dokter hewan terdekat dan ini bukan cuma berlaku buat Anggora saja tetapi juga buat kamu.
Kucing Mati Mengeluarkan Cairan Kuning, Apa Penyebabnya ?
Mengapakah kucing mengeluarkan cairan kuning saat ia mati ? Tentunya jawabannya yang paling tepat adalah penyakit. Umumnya penyakit yang biasa menyebabkan hal ini berdasarkan pengalaman saya sendiri adalah :
1. Mencret Atau Diare
Kucing yang mengalami diare biasanya tubuhnya akan menjadi kurusan akibat hilangnya nafsu makan. Kucing malas makan akibat ia merasa bahwa perutnya tidak dalam kondisi baik juga terasa sangat amat sakit.
Kucing yang menderita diare ataupun mencret biasanya akan cenderung lebih memilih untuk minum saja dan menghindari makan. Bukan cuma itu saja kucing pun juga akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur.
Banyak hal yang menjadi penyebab kenapa kucing menderita masalah kesehatan ini. Beberapa penyebabnya antara lain :
Sering minum air mentah
Sering di beri makanan mentah
Pergantian makanan kucing yang berupa dry food
Pola makan yang tidak baik
Parasit usus
Bakteri
Dari beberapa penyebab di atas umumnya yang sering kali membuat kucing diare adalah pemberian makanan dan minuman mentah dan adanya parasit di dalam usus. Saat kucing diare, perubahan sikap kucing pun akan tampak jelas, kucing yang tadinya aktif, riang dan ramah akan berubah menjadi pendiam, sangat malas dan lebih sering tidur.
Tak hanya itu kucing yang tadinya selalu pup dan pipis di litter box ( kotak pasir ) kini akan buang kotoran juga pipis secara sembarangan. Berdasarkan pengamatan saya, kucing yang menderita diare seolah tak mampu menahan kotorannya akibatnya ia mengeluarkannya secara sembarangan.
Kucing juga terlihat agak kesakitan atau tak nyaman saat mengeluarkan kotorannya. Awalnya kita mungkin mengira kucing menderita penyakit usus, tapi ini sebenarnya adalah karena kucing sedang mencret.
Bila kamu ragu apakah kucing mencret atau sakit usus kamu bisa memeriksakannya ke dokter hewan. Selain menjadi malas makan, buang air sembarangan, mencret ataupun diare juga bisa membuat tubuh dan mulut kucing bau. Ini akibat kucing menjilat bekas mencretnya kemudian menjilati seluruh tubuhnya.
Setelah membaca penjelasan di atas kini kamu tahu bahwa kenapa kucing mati mengeluarkan cairan kuning dari duburnya. Yakni saat ia sekarat perutnya terasa sakit dan ia ingin buang air besar. Karena ia tak bisa menahannya, kotoran yang cair dan kuning itu keluar dari dalam tubuhnya.
2. Keracunan
Keracunan juga bisa menjadi penyebab mengapa kucing mati bisa mengeluarkan cairan kuning. Cairan kuning ini umumnya akan keluar melalui mulut kucing. Ini terjadi akibat perlawanan tubuh akan racun.
Saat racun mencoba merusak tubuh, perut akan mencoba untuk mengeluarkan zat berbahaya ini dari tubuh. Bila kondisi keracunan ringan, sebagian racun akan keluar dari dalam tubuh dan tak begitu membahayakan kucing apabila kita memberikan penanganan yang tepat.
Bila ternyata kucing keracunan parah maka hanya sebagian racun akan keluar bersamaan muntahan kucing, sementara sebagian lainnya akan merusak organ dalam tubuh seperti menyebabkan gagal hati, ginjal dan sejenisnya.
Namun kucing yang keracunan parah sering kali memuntahkan isi perutnya berupa cairan kuning, kejang-kejang kemudian mati. Bahkan saat kita mencoba membawa kucing ke dokter hewan, tak jarang kucing akan mati dalam perjalanan menuju dokter hewan.
3. Cacingan
Bagi orang awam atau orang yang baru saja memelihara kucing, penyakit cacingan pada kucing mungkin terlihat remeh. Tapi cacingan bisa saja menyebabkan kematian pada kucing bila kucing tak di beri obat.
Kucing akan mati dalam keadaan perut buncit, keras dan mengeluarkan cairan kuning dari duburnya ataupun mulutnya. Kucing mati akibat kurangnya makanan yang di cerna tubuh yang biasa di gunakan sebagai sumber tenaga dan demi memenuhi nutrisi tubuh.
Ini akibat makanan di cerna habis oleh cacing parasit dalam tubuh. Pada tahap awal cacingan, kucing masih akan terlihat aktif dan seolah kucing tak merasakan ada yang salah di dalam tubuhnya. Hanya saja tubuh kucing akan terlihat semakin mengurus dan perutnya agak buncit.
Tubuh kucing akan terus menerus mengurus seiring berjalannya waktu dan jika penyakit cacingan ini tak segera di obati. Pada tahap menengah, tubuh kucing akan semakin kurus, perutnya semakin membuncit, kucing rakus dan lebih sering tidur.
Ini pertanda bahwa cacing dalam tubuh semakin banyak dan bisa semakin parah. Tahap akhirnya adalah ketika di dalam perut kucing terlalu banyak cacing yang hidup, kucing akan muntah cacing, cacing keluar dari pantat kucing, pup kucing berdarah dan kondisi kucing semakin lemas.
Bila kucing terus di biarkan dan tak segera di obati, nyawa kucing bisa menjadi taruhannya. Karena itulah penyakit ini tak boleh di anggap remeh dan mesti segera di obati.
4. Virus Panleukopenia
Hal lain yang bisa menjadi sebab kucing mati mengeluarkan muntah kuning adalah virus panleukopenia yang disebabkan oleh infeksi Feline Parvovirus. Penyakit Panleukopenia merupakan penyakit yang berbahaya dan sangat amat menular antar kucing.
Walaupun begitu penyakit yang satu ini tak menulari manusia. Ciri kucing yang terinfeksi virus ini antara lain :
Lemas
Kurang Bertenaga
Diare
Tak Nafsu Makan
Mata dan hidung mengeluarkan cairan
Sering Muntah ( Termasuk Muntah Kuning )
Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai virus panleukopenia kamu bisa membacanya di sini. Saat kucing terkena infeksi virus Varvo yang menyebabkan Panleukopenia, resiko kematian kucing sangat tinggi karna sampai saat ini belum ada obat untuk kasus ini.
Tetapi kita dapat melakukan pencegahan dan meningkatkan imun kucing dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi pada kucing biasa di lakukan saat kucing berumur 7 hingga 9 minggu. Selain vaksinasi, kamu juga dapat memperkuat imun kucing kamu dengan memberi kucing makanan bernutrisi dan multivitamin.
5. Masalah Organ Pencernaan
Yang terakhir yang merupakan penyebab keluarnya cairan kuning di saat kucing mati adalah akibat adanya masalah kronis pada pencernaan kucing akibat penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease ( IBD ), termasuk seperti gastritis, pankreatitis, enteritis, dan kolitis.
Setelah membaca penjelasan di atas, kini kebingungan kamu atas kucing yang mati dan mengeluarkan cairan kuning telah terjawab. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu. Jangan lupa untuk membagikannya ke keluarga, kerabat, pecinta kucing lainnya dan sosial media kamu.