2 Cara Membersihkan Najis Kencing Kucing Di Kasur
Pastinya kita pernah menemukan kotoran, kencing atau barang najis kucing di tengah-tengah kasur milik kita. Untuk mensucikannya biasanya kita akan langsung membawanya ke kamar mandi kemudian mencuci kasur secara keseluruhan.
Selanjutnya membilasnya sampai bersih dengan air kemudian menjemurnya di bawah sinar matahari. Cara membersihkan najis kucing yang biasa di lakukan seperti cara di atas tidaklah salah namun cara ini bisa di bilang terkesan merepotkan.
Apalagi bagi kamu yang hanya tinggal berdua dengan kucing kesayanganmu, cara ini sulit dilakukan bila kasur milikmu berukuran besar dan memiliki berat yang tak biasa. Kita mungkin bisa memanggil jasa pembersih kasur maupun karpet, tapi kita mesti ,enguras sedikit modal dari dompet kita.
Untuk sekali dua kali okelah, tetapi bila kucing sering pup dan kencing di atas kasur tentunya ini akan banyak menghabiskan uang. Sebagai majikan pasti kita akan berpikir untuk mencari alternatif lain dalam membersihkan najis di atas kasur ini dengan mudah.
Cara Membersihkan Najis Kencing Kucing Di Atas Kasur
Sebenarnya dalam islam ada cara yang simple tapi sangat efektif di bandingkan dengan mencuci kasur ataupun karpet dengan cara biasa yang melelahkan. Dalam islam yang menjadi pokok perhatian utama supaya kasur ataupun karpet bersih dari najis adalah warna, bau dan rasa.
Karenanya dalam fiqih islam di bedakan najis berdasarkan 2 yakni najis ainiyah dan hukmiyah.
Najis Ainiyah
Najis Ainiyah adalah jenis najis yang berwujud yakni memiliki warna, bau ataupun rasa. Demi menghilangkan jenis najis yang satu ini, kita mesti mencuci kasur sampai tanda-tanda keberadaan kencing atau kotoran kucing menghilang.
Seperti warna, bau dan rasa keberadaan najis mestilah hilang total dari atas kasur ataupun karpet milik kita. Kita hanya perlu membersihkan area yang terkena najis saja. Tandai area kasur dan karpet yang terkena najis. Siram dengan air sabun.
Kemudian gosok bolak-balik dengan sikat hanya di area yang di rasa terkena kencing atau pup kucing. Bersihkan hingga tak ada warna, bau atau keberadaan najis hilang tak membekas. Selanjutnya bersihkan sisa sabun dengan menyiramkan air ke kasur ataupun karpet.
Bilas hingga sisa sabun bersih dari permukaan kasur dan karpet. Kini kasur dan karpet telah bersih dari najis serta suci. Cara ini lebih mudah di bandingkan kita harus bersusah payah membersihkan seluruh bagian kasur yang terkena sedikit najis.
Najis Hukmiyah
Najis hukmiyah adalah najis tanpa wujud yakni jenis najis yang warna, bau dan rasanya tak bisa kita lihat, cium serta rasakan. Contoh dari najis ini adalah sedikit air kencing kucing di atas kasur yang di akibatkan kucing birahi yang hobi menyemprotkan kencingnya kemana-mana.
Biasanya air kencing yang sedikit ini gampang kering. Serta aroma kencingnya akan menyatu dengan bau kasur. Akibatnya sulit sekali bagi kita melihat tanda-tanda keberadaan kecing tersebut.
Untuk membersihkan jenis najis hukmiyah cukup dengan menyiram area yang terkena najis dengan sekali siraman air atau di siram sampai kita merasa najis telah benar-benar hilang. Kita tak perlu mencuci kasur ataupun karpet dengan menggunakan sabun.
Bahkan kita pun tak perlu repot-repot menyikatnya dengan sikat pakaian. Cukup siram hingga di rasa bersih kemudian jemur di panas matahari. Setelah itu karpet ataupun kasur telah suci dan siap digunakan kembali.
Cara membersihkan najis hukmiyah yang telah di terangkan di atas juga bisa di terapkan ke lantai, ubin, sofa, bantal maupun permukaan tanah yang terkena kotoran kencing kucing. Syekh Ahmad Zainuddin al-Malibari menerangkan:
لَوْ أَصَابَ الأَرْضَ نَحْوُ بَوْلٍ وَجَفَّ، فَصُبَّ عَلى مَوْضِعِهِ مَاءٌ فغَمره طهُرَ ولو لمْ يَنْصُبْ، أي: يغُورُ، سواء كانت الأرضُ صُلبةً أم رَخْوَةً
Artinya: “ Sekiranya ada suatu tanah terkena najis seperti air kencing kemudian air kencing itu mengering, kemudian dituangkan air di atasnya sampai menggenang, maka sucilah tanah tersebut walau air tak terserap ke dalamnya, baik tanah itu keras ataupun gembur.” ( Syekh Ahmad Zainuddin al-Malibari, Fathul Mu’în bi Syarhi Qurratil ‘Ain bi Muhimmâtid Dîn [ Beirut: Dar Ibnu Hazam, 2004 ], halaman 78 )
Keterangan di atas hanya berlaku pada jenis najis sedang (mutawasithah) seperti ompol bayi berumur 2 tahun lebih, darah, muntah, kotoran hewan, feses dan sejenisnya. Sementara untuk membersihkan jenis najis ringan ( mukhaffafah ) tak di haruskan menggunakan jenis air yang mengalir tetapi percikan air mesti kuat dan volumenya lebih besar di bandingkaan najis yang hendak di sucikan. Benda yang di percikkan air akan bersih dan kembali suci dari najis.
Mungkin itu saja cara membersihkan najis kencing kucing di kasur ataupun karpet. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang sedang mencari cara mencuci kasur dari najis kucing. Jangan lupa untuk membagikanya ke kerabat, pecinta kucing lainnya dan sosial media kamu.