Doa Ketika Gempa Bumi Sesuai Sunnah, Arab Latin Lengkap Dengan Artinya
Doa Ketika Gempa Bumi Sesuai Sunnah, Arab Latin Lengkap Dengan Artinya | Pernah tidak di saat kamu tengah di rumah atau sedang beraktivitas di luar rumah tiba-tiba kamu merasakan tanah seolah bergoyang akibat terjadinya gempa bumi. Sebagai seorang manusia yang tengah di landa cobaan & sebagai muslim yang taat tentunya kita akan berdoa memohon perlindungan kepada sang pencipta kita di saat tengah tertimpa musibah.
Di saat ini indonesia tengah di landa bencana tepatnya di pulau jawa. Nah di sini saya akan membagikan doa di saat ada gempa dalam bahasa arab latin & terjemahannnya. Doa saat gempa bumi ini sesuai sunnah karena bersumber dari hadis yang sahih yaitu hadis riwayat Imam Muslim.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
Tulisan latin : "Allahumma innii as-aluka khairahaa wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khaira maa ursilat bih."
Arti : "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikan-Mu atas apa yang terjadi, kebaikan yang ada di dalam & kebaikan yang Engkau kirimkan atas hal ini. & aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan yang ada di dalamnya & keburukan yang engkau kirimkan dengannya," ( H.R. Muslim ).
Selain doa di atas yang bisa di baca di saat gempa, ada juga doa yang bisa kamu baca agar di hindarkan dari marabahaya gempa. Ada juga doa yang sangat dianjurkan di panjatkan ketika melihat atau mendengar musibah, baik itu musibah gempa, banjir, badai, tsunami dan lain sebagainya.
Berikut doanya :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى عَافَانِى مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِى عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً
Tulisan latin : "Alhamdulillaahil ladzii ‘aafaanii mimmab talaaka bihi. Wafadldlolanii ‘ala katsiirin mimman kholaqo tafdliilan"
Arti : "Segala puji Allah yang mana telah menyelamatkan aku dari musibah yang menimpa & benar-benar memuliakanku dari makhluk lainnya."
Dalam hadis riwayat tirmidzi & juga ibnu majah juga di sebutkan bahwa “ Siapa saja yang melihat yang lain tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan doa ini , maka ia akan diselamatkan dari musibah tersebut, musibah apa pun itu semasa ia hidup,” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Saat gempa kita juga bisa melaksanakan sunnah lain yakni sholat sunnah. Dalam kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Ibnu Rusyd membahas mengenai sholat sunnah ini
وَقَدِ اسْتَحَبَّ قَوْمٌ الصَّلَاةَ لِلزَّلْزَلَةِ وَالرِّيحِ وَالظُّلْمَةِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنَ الْآيَاتِ قِيَاسًا عَلَى كُسُوفِ الْقَمَرِ وَالشَّمْسِ لِنَصِّهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى الْعِلَّةِ فِي ذَلِكَ، وَهُوَ كَوْنُهَا آيَةً، وَهُوَ مِنْ أَقْوَى أَجْنَاسِ الْقِيَاسِ عِنْدَهُمْ ، لِأَنَّهُ قِيَاسُ الْعِلَّةِ الَّتِي نَصَّ عَلَيْهَا، لَكِنْ لَمْ يَرَ هَذَا مَالِكٌ وَلَا الشَّافِعِيُّ وَلَا جَمَاعَةٌ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ. وَقَالَ أَبُو حَنِيفَةَ: إِنْ صَلَّى لِلزَّلْزَلَةِ فَقَدْ أَحْسَنَ، وَإِلَّا فَلَا حَرَجَ، وَرُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ صَلَّى لَهَا مِثْلَ صَلَاةِ الْكُسُوفِ
Suatu kaum ( ulama ) menganjurkan shalat karna gempa, angin ( kencang ), gelap ( awan ) & selainnya yang termasuk tanda-tanda ( kebesaran Allah ) dengan mengqiyaskan kepada gerhana bulan dan matahari, karena ada suatu nash dari Nabi Saw yang serupa illatnya dalam hal ini, yakni pertanda kebesaran Allah.
Berikut hadis yang berkaitan dengan pembahasan kita di atas.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : اَنَّهُ صَلَّى فِيْ زِلْزِلَةٍ سِتَّ رَكَعَاتٍ , وَأَرْبَعَ سَجْدَاتٍ وَقَالَ : هَكَذَا صَلَاةُ الْآياَتِ . رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ
Dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma, bahwa sebenarnya beliau ( Nabi Muhammad ) sallallahu ‘alayhi wa sallam shalat enam rakaat dan empat kali rukuk ketika terjadi gempa bumi. Dia kemudian berkata, “Ini adalah shalat al-Ayat (shalat yang dilakukan karena ada tanda-tanda keesaan Allah yang membuat semua hamba-Nya takut).” Hadits ini diriwayatkan oleh al-Baihaqi.
Ada beberapa hal penting yang kamu harus tahu terkait hadits di atas yang perlu kita ketahui;
- Hadits tersebut menjelaskan, bahwa seseorang dianjurkan untuk shalat ketika ada tanda-tanda keesaan Allah, seperti gempa bumi dan lain sebagainya.
- Ada perbedaan pendapat tentang itu. Syafi’iyah dan Hanafiyah mengatakan bahwa shalat dilakukan sendiri, tidak bersama orang lain (tidak berjamaah).
- Aliran Hanabilah mengatakan bahwa shalat hanya dilakukan karena ada gempa yang terus menerus. Pelaksanaannya seperti shalat gerhana.
- Sebagian orang meriwayatkan pendapat Ahmad, bahwa shalat seperti itu dilakukan jika ada tanda-tanda keesaan Allah, bukan hanya karena gempa bumi.
- Imam Malik, Syafii & ulama lainnya berkata, bahwa shalat seperti itu tidak boleh dilakukan kecuali karena gerhana.
