Mengenal Majas Secara Lengkap : Pengertian, Jenis, Macam & Contohnya
Secara sederhana majas bisa di artikan sebagai sebuah ungkapan yang membuat kalimat lebih hidup. Kalimat majas biasanya memiliki arti yang berbeda dengan arti yang sesungguhnya.
Contohnya : Riz adalah seorang yang menjadi buah bibir di kota Sigambal karena ketampanannya.
Kalimat buah bibir di atas merupakan contoh majas. Jika di artikan secara biasa maka buah bibir berarti sejenis buah-buahan. Namun pada kalimat di atas buah bibir bermakna bahan pembicaraan bukan sejenis buah-buahan.
Jenis Majas
Majas sendiri memiliki banyak jenis-jenis. Agar kita lebih mengenal majas maka di sini saya akan membahas jenis jenis majas lengkap dengan contohnya. Namun jenis-jenis majas yang di bahas di sini terbatas hanya untuk majas yang sering muncul di materi pelajaran. Berikut beberapa macam majas tersebut :
Majas Penegasan
Contoh dari majas jenis ini adalah aliterasi, repetisi, pleonasme.
Majas Sindiran
Contoh dari majas jenis ini adalah sinisme, sarkasme, ironi
Majas Perbandingan
Majas jenis ini banyak sekali muncul dalam pelajaran sekolah. Contoh dari majas jenis ini adalah hiperbola, pars pro toto, eufimisme, metafora, litotes, metonimia, totem pro paarte dan alegori.
Contoh Dari Jenis Majas
Berikut contoh dari macam jenis majas yang telah di sebutkan di atas agar kita lebih paham mengenai perbedaan jenis majas di atas.
1. Majas Aliterasi
Majas yang memakai perulangan hurup konsonan pada awal kata. Berikut ini contohnya :
Suara sedih terdengar dari kamar sebelah. ( Perulangan penggunaan konsonan S )
Makan mie memang cocok dengan kerupuk. ( Perulangan penggunaan konsonan M )
2. Majas Repetisi
Majas yang memakai perulangan kata, klausa & frasa demi mempertegas maknanya. Berikut ini contohnya :
Adikku berteriak, " Ayah, Ayah, Ayah " sembari berlari keluar dari kamar tidurnya dengan ketakutan. ( Perulangan kata Ayah )
Aku tak tahan ketika mereka terus menghinaku dengan dengan sebutan Miskin, Miskin & Miskin. ( Perulangan kata Miskin )
3. Majas Pleonasme
Majas yang mengandung keterangan yang berlebihan sehingga terjadi pemborosan makna kata. Berikut ini contohnya :
Nisa sudah naik ke atas atap. ( Keterangan ke atas tidak diperlukan karena sudah ada kata naik )
Saya melihat pembunuhan itu dengan mata kepala saya sendiri. ( Keterangan kepala tidak diperlukan karena sudah ada kata mata )
4. Majas Sinisme
Majas sinisme ialah majas yang mengandung sindiran atas suatu hal yang ada pada seseorang, baik itu berupa benda, sifat ataupun ide. Berikut ini contohnya :
Percuma punya harta melimpah jika harta melimpah itu tak membuat kita bahagia. ( Sindiran atas Harta yang di miliki tak membuat bahagia )
Kamu selalu berlagak kaya raya padahal selalu meminjam uang dariku. ( Sindiran atas Berlagak Kaya tapi selalu hutang )
5. Majas Sarkasme
Majas yang mengandung sindiran yang pedas atau kasar. Berikut ini contohnya :
Cobalah untuk bercermin, nantinya kaca tersebut akan pecah karena kejelekanmu ! ( sindiran kasar karena Wajah Jelek )
Bau kentutmu membuat aku sampai tidak bisa bernafas. ( sindiran kasar karena Kentut Bau Sekali )
6. Majas Ironi
Majas ironi adakah majas yang membalikkan fakta dari fakta yang sebenarnya. Berikut ini contohnya :
Wajahnya sangat cantik seperti cakar ayam. ( Berkata Cantik padahal wajahnya tidak karuan )
Sepeda motormu bagus sampai aku tak ingin meminjamnya lagi. ( Berkata Bagus padahal rongsokan )
7. Majas Hiperbola
Majas yang menggunakan ungkapan yang terlalu berlebihan. Berikut ini contohnya :
Kasih ibu sepanjang masa. ( Kasih yang berlebihan )
Seribu rintangan akan ku lalui demi dirimu. ( Mustahil mendapatkan Seribu Rintangan hanya untuk berjumpa )
8. Majas Pars Pro Toto
Majas yang memakai sebagian hal untuk mendeskripsikan keseluruhannya. Berikut ini contohnya :
Karena kesalahannya kemarin, hari ini ia tak berani menunjukkan batang hidungnya. ( Batang Hidung mendeskripsikan seluruh tubuhnya )
Untuk wisata kelas maka setiap kepala harus membayar sebesar Rp 50.000. ( Setiap Kepala mendeskripsikan seluruh tubuh )
8. Majas Eufimisme
Majas yang bermakna kasar namun di jelaskan dengan kalimat halus. Berikut ini contohnya :
Ia telah menikmati akhir hidupnya di penjara. ( Akhir Hidup bermakna kematian )
Tantenya telah berpulang akibat kecelakaan maut itu. ( Berpulang bermakna kematian )
9. Majas Metafora
Majas perbandingan yang membandingkan 2 hal yang sangat berbeda. Berikut ini Contohnya :
Gadis itu terkenal dengan julukan muka tembok. ( Muka Tembok merupakan gabungan dari 2 kata yang sangat berbeda )
Aku bukanlah buaya darat. ( Buaya Darat merupakan gabungan dari 2 kata yang sangat berbeda )
10. Majas Litotes
Majas yang memakai kalimat yang memiliki kualitas rendah dengan tujuan merendahkan diri. Berikut ini contohnya :
Restoran Padang ini hanyalah usaha kecil saya. ( Usaha Kecil di gunakan untuk merendahkan diri )
Kamu lebih cantik dari aku. ( Lebih Cantik di gunakan untuk merendahkan kecantikannya dari pada orang lain )
11. Majas Metonimia
Majas yang mengungkapkan suatu hal dengan kaitan tertentu. Berikut ini contohnya :
Jemaah haji tiba di indonesia dengan Garuda. ( Garuda yang di maksud ialah pesawat maskapai garuda )
Tiada hari tanpa indomie. ( Indomie yang di maksud ialah mie instan )
12. Majas Totem Pro Parte
Majas yang menjelaskan keseluruhan padahal yang di maksudkan hanya sebahagian saja. Berikut ini contohnya :
Portugal mengalahkan Jerman pada pertandingan piala dunia semalam. ( Menjelaskan Portugal padahal yang di maksud hanya klub sepakbolanya saja )
Harta membutakan para oknum pejabat ( Menjelaskan Harta padahal yang di maksud hanya uang saja )
13. Majas Alegori
Majas yang mengungkapkan sebuah kiasan atau sebuah gambaran. Berikut ini contohnya :
Janganlah kamu sombong karena hidup seperti roda berputar. ( Kehidupan di gambarkan seperti Roda Berputar )
Lidah seperti sebuah pisau tajam ( Lidah di gambarkan seperti Pisau Tajam )